tentang rendah hati

Kebanyakan dari kita punya kebiasaan merendah, terutama untuk generasi lawas. Kita selalu diajarkan untuk merendah. Rendah hati bukan rendah diri.

Namun sadar atau tidak kadang kala kebiasaan merendah ini malah membuat kita menjadi sombong diluar kendali. Tanpa kita sadar penuh.

Misalnya saat orang memuji suatu keberhasilan yang kita lakukan seringnya kita selalu menjawab dengan “ah… enggak kok, ini gak ada apa-apanya” atau “aduh ini cuma kebetulan saja kok”. Padahal dalam hati mugkin kita sendiri sadar bahkan sangat sadar bahwa kita memang berhasil membuat suatu prestasi.

Niat untuk rendah hati bisa jadi malah membuat kita sombong tak terkendali meskipun tidak muncul dipermukaan.

Mengapa tidak mengakui kehebatan yang memang kita hasilkan kalau memang itu adalah hasil kerja kita? Tidak ada yang salah dengan mengakui dan memberi penghargaan terhadap prestasi diri.

Kebiasaan merendah yang tidak pada tempatnya malah akan membuat kita menjadi pembohong besar untuk diri kita sendiri.

Akuilah kekalahan, kesalahan dan keterpurukan saat memang demikian adanya. Dan biarlah sikap menerima ucapan selamat, pujian, dan penghargaan atas prestasi yang kita lakukan itu tumbuh saat memang hal itu terjadi.

Jangan takut merasa sombong karena itu bukan kesombongan.

Membohongi diri terhadap sesutu yang benar terjadi bukanlah bentuk kerendahan hati, tetapi itulah kesombongan sesungguhnya.

Published by inyo

interior decorator, and master of ceremony

Leave a comment